Regresi logistik ordinal adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel dependen ordinal dan variabel independen. Teknik ini merupakan variasi dari regresi logistik yang umum dan dirancang khusus untuk menangani variabel dependen yang memiliki lebih dari dua kategori dengan urutan atau hierarki tertentu. Artikel ini menggabungkan konsep dasar, asumsi, aplikasi, dan perbandingan dengan metode regresi lainnya.

Konsep Dasar

Regresi logistik ordinal digunakan ketika variabel hasil (dependent variable) bersifat ordinal, yaitu memiliki kategori yang memiliki urutan atau peringkat. Contoh umum termasuk survei kepuasan pelanggan dengan kategori seperti “sangat tidak puas”, “tidak puas”, “netral”, “puas”, dan “sangat puas”. tujuan utamanya adalah untuk memodelkan hubungan antara variabel independen dan probabilitas dari masing-masing kategori ordinal.

Berbeda dengan regresi logistik biner, yang hanya memiliki dua kategori, atau analisis ANOVA yang tidak mempertimbangkan urutan kategori, memperhitungkan urutan kategori dalam modelnya.

Asumsi

Memiliki beberapa asumsi penting:

  1. Asumsi Proporsionalitas: Hubungan antara variabel independen dan log odds harus konsisten di seluruh kategori. Ini berarti efek variabel independen pada log odds relatif antar kategori adalah sama.
  2. Independensi: Observasi harus independen satu sama lain. Artinya, tidak ada pengaruh langsung antara observasi yang berbeda dalam dataset.
  3. Ordinalitas: Kategori variabel hasil harus memiliki urutan yang jelas dan makna peringkat yang konsisten di seluruh kategori.

Asumsi Non Multikolinieritas

Selain asumsi dasar di atas, regresi logistik ordinal juga mengharuskan tidak adanya multikolinieritas, yaitu tidak adanya korelasi signifikan antar variabel independen dalam model. Untuk memeriksa asumsi ini, dapat digunakan beberapa metode:

  • Koefisien Korelasi: Asumsi terpenuhi jika p-value korelasi lebih besar dari alpha.
  • Variance Inflation Factor (VIF): Asumsi terpenuhi jika nilai VIF kurang dari 10.
  • Nilai Tolerance: Asumsi terpenuhi jika nilai tolerance lebih besar dari 0.01.

Aplikasi Regresi Logistik Ordinal

Sering digunakan dalam berbagai bidang:

  • Survei Kepuasan: Untuk menganalisis data survei dengan skala Likert.
  • Penilaian Kesehatan: Untuk memodelkan hasil kesehatan yang berjenjang, seperti tingkat keparahan penyakit.
  • Pendidikan: Untuk menganalisis prestasi siswa yang diukur dalam kategori ordinal, seperti tingkat kelulusan atau klasifikasi nilai.
  • Psikologi: Untuk memahami hubungan antara faktor-faktor psikologis dan hasil yang diukur dalam skala ordinal.

Perbandingan dengan Metode Regresi Lainnya

Berbeda dari metode regresi lainnya dalam beberapa cara:

  • Regresi Logistik Biner: Mengatasi kasus dengan dua kategori hasil, sedangkan regresi logistik ordinal menangani lebih dari dua kategori yang berurutan.
  • Regresi Linier: Biasanya digunakan untuk variabel hasil kontinu dan menganggap jarak yang sama antar kategori. Regresi logistik ordinal lebih sesuai untuk variabel hasil yang ordinal dengan urutan tidak teratur.

Kesimpulan

Regresi logistik ordinal adalah alat statistik yang efektif untuk menganalisis data hasil ordinal dengan mempertimbangkan urutan kategori. Dengan memahami konsep dasar, asumsi, dan aplikasinya, peneliti dapat memperoleh wawasan yang lebih baik tentang hubungan antara variabel independen dan hasil ordinal. Teknik ini memberikan pendekatan yang lebih mendalam dibandingkan regresi biner atau linier, terutama ketika menghadapi data yang memiliki struktur ordinal.

Tertarik memanfaatkan analisis regresi logistik ordinal untuk penelitian Anda? Pelajari lebih lanjut tentang cara mengaplikasikan teknik ini untuk mendapatkan wawasan mendalam dari data ordinal Anda. Hubungi kami hari ini untuk konsultasi atau baca artikel lengkapnya!

HUBUNGI KAMI:

Hot Line : (021) 22085079

WhatsApp : 0817-9800-163

HP : 0817-9800-163

Email :  info@mitraconsultindo.co.id
Website :https://www.mitraconsultindo.co.id/

WhatsApp chat